Minggu, 23 Juni 2013

Malam Nisfu Syaaban (15 Syaaban 1434 Hijrah) jatuh ketika masuknya waktu MAGHRIB pada hari AHAD (mlm Isnin) 23 Jun 2013.

Pada mlm Nisfu Syaaban,buku catatan amalan akan dibawa naik oleh Malaikat utk ditukar dgn lembaran amalan yg baru setelah setahun berlalu.

Mlm Nisfu Syaaban merupakan mlm yg penuh berkat & rahmat selepas mlm Lailatul Qadar.

Sabda Rasulullah SAW: “Apabila tiba pada malam Nisfu Syaaban maka berjagalah kamu pada malamnya (melakukan ibadat) dan berpuasa pada siangnya kerana sesungguhnya Allah turun (merahmati hamba-hamba-Nya) pada waktu itu mulai terbenamnya matahari ke langit dunia.

Allah SWT berfirman: “Siapa yang memohon keampunan maka aku akan mengampunkannya, siapa yang meminta rezeki, maka aku akan kurniakan kepadanya rezeki, siapa yang ditimpa bala aku akan melepaskannya. Adakah daripada kalangan mereka begini dan adakah daripada kalangan mereka begini (berturutan pertanyaan daripada Allah) sehingga terbit fajar?” (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Kamis, 20 Juni 2013

SEBUNGKUS nasi, yang tersembunyi di dalam kantung plastik hitam, menjerit kecil digencet tubuh para demonstran yang roboh bertindihan di aspal jalanan. Peluru-peluru berdesingan menyusul serentetan suara tembakan yang membelah udara sore kota Jakarta.

“Awas nasinya, jangan sampai tergencet!’’ teriak seorang gadis kepada lelaki di depannya. Dalam posisi tiarap, ia sedikit mengangkat kepalanya. Sebutir peluru tiba-tiba mendesing, nyaris menyambar telinganya, dan sang gadis langsung menyembunyikan kepalanya di antara kedua lengannya.

Si lelaki, berjaket kuning kumal, sambil tetap bertiarap, menyelamatkan sebungkus nasi itu dari gencetan tubuh kawan-kawannya, lantas mengangkatnya tinggi-tinggi dengan tangan kanannya. Tapi, sebutir peluru karet menyambar tangannya, sehingga bungkusan itu terpental ke tengah jalan raya. Dan, tragis sekali! Sepatu-sepatu tentara yang tebal dan berat menginjak bungkusan nasi itu, diikuti ratusan kaki demonstran yang cerai berai dirangsek satu resimen pasukan anti huru hara.

Sang gadis -- yang tangan kirinya kini diseret oleh seorang tentara -- sambil menunjuk-nunjuk kantung plastik hitam berisi sebungkus nasi itu pun berteriak keras, ''Nasi saya, Pak! Tolong nasi saya! Ada yang hampir mati kena sakit mag. Harus segera diberi nasi dan obat. Jika tidak, bisa mati!''. Tapi sang tentara tidak peduli dan terus menyeretnya tanpa ampun.

Dalam kepanikan, sang gadis sempat melihat, kawannya yang berjaket kuning kumal tadi, digebuk berkali-kali dengan pentungan karet oleh dua tentara hingga terkapar, lalu dilempar ke dalam truk militer. Khawatir akan bernasib serupa, ia buru-buru berkata, “Lepaskan saya, Pak! Saya bukan demonstran! Saya anggota PMI. Lihat, ini di lengan saya ada tanda palang merah!''

Rabu, 12 Juni 2013

Dunia tempat persinggahan ..
apa benar demikian ..............?

''kalo jawabanya '' YA ..'' karena kita akan mati ''

kamatian adalah hal yang pasti , itu hal yang tidak ragukan .
kalo untuk menyaksikan '' dunia tempat persinggahan '' menunggu kematian
adalah perkara yg lama ..

apakah saat masih kita tinggal di dunia '' sudahkah kita menyaksikan
bahwa '' dunia tempat persinggahan '' ..?
bisa ditemui dengan jalan ''tadabur '' ( melihat kebelakang yg pernah dilalui )
di iringi dengan ''tafakur ( dengan jalan memikirkan )
maka demikian akan jelas '' dunia tempat persinggahan " dan mebuahkan
sebuah keyakinan '' yg tidak diragukan lagi ''
maka hikmahnya (kebaikanya)
tidak banyak keluh kesah
kesabaran yang mapan
mahluk bukan tempat pengaduan ..

Sample Text

Pages

Lencana Facebook

Ahmad Mu'alim. Diberdayakan oleh Blogger.

FOLLOWERS...

Mey Profilee...!!!

Foto saya
Madieoen, Jawa Tiemoer, Indonesia
tak ada yang istimewa dari ku tapi aku ingin membuat sesuatu yang istimewa sehingga aku pun juga akan terlihat istimewa...hehehe <(^_^)>

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget