Kisah galau seorang Sahabat yang diabadikan dalam kitab shahih BUKHARI
Rasulullah hingga terharu melihat orang yang GALAU karena cintanya yang
tak berujung pada pernikah…
عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ زَوْجَ بَرِيرَةَ كَانَ عَبْدًا
يُقَالُ لَهُ مُغِيثٌ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَيْهِ يَطُوفُ خَلْفَهَا
يَبْكِى ، وَدُمُوعُهُ تَسِيلُ عَلَى لِحْيَتِهِ ، فَقَالَ النَّبِىُّ –
صلى الله عليه وسلم – لِعَبَّاسٍ « يَا عَبَّاسُ أَلاَ تَعْجَبُ مِنْ حُبِّ
مُغِيثٍ بَرِيرَةَ ، وَمِنْ بُغْضِ بَرِيرَةَ مُغِيثًا » . فَقَالَ
النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « لَوْ رَاجَعْتِهِ » . قَالَتْ يَا
رَسُولَ اللَّهِ تَأْمُرُنِى قَالَ « إِنَّمَا أَنَا أَشْفَعُ » . قَالَتْ
لاَ حَاجَةَ لِى فِيهِ .
” Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas sesungguhnya suami Barirah adalah seorang
budak yang bernama Mughits. Aku ingat bagaimana Mughits mengikuti
Barirah kemana dia pergi sambil menangis (karena mengharapkan cinta
Barirah, pent). Air matanya mengalir membasahi jenggotnya. Nabi bersabda
kepada pamanya, Abbas, “Wahai Abbas, tidakkah engkau heran betapa besar
rasa cinta Mughits kepada Barirah namun betapa besar pula kebencian
Barirah kepada Mughits”. Nabi bersabda kepada Barirah, “Andai engkau mau
kembali kepada Mughits?!” Barirah mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah
engkau memerintahkanku?” Nabi bersabda, “Aku hanya ingin menjadi
perantara”. Barirah mengatakan, “Aku sudah tidak lagi membutuhkannya”
[HR Bukhari no 5283].
فَأَعْتَقْتُهَا ، فَدَعَاهَا النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم –
فَخَيَّرَهَا مِنْ زَوْجِهَا فَقَالَتْ لَوْ أَعْطَانِى كَذَا وَكَذَا مَا
ثَبَتُّ عِنْدَهُ . فَاخْتَارَتْ نَفْسَهَا
“Setelah membeli seorang budak bernama Barirah, Aisyah memerdekannya.
Setelah merdeka, Nabi memanggil Barirah lalu memberikan hak pilih kepada
Barirah antara tetap menjadi isteri Mughits atau berpisah dari suaminya
yang masih berstatus budak. Barirah mengatakan, “Walau Mughits
memberiku sekian banyak harta aku tidak mau menjadi isterinya”. Barirah
memilih untuk tidak lagi bersama suaminya” [HR Bukhari no 2536 dari
Aisyah].
Dua hadits di atas mengisahkan seorang budak wanita yang bernama
Barirah. Semasa dia menjadi budak, dia memiliki seorang suami yang juga
seorang budak. Jadi suami isteri adalah sama-sama budak. Suatu ketika
pada tahun sembilan atau sepuluh hijriah Aisyah membeli Barirah dari
pemiliknya. Setelah menjadi miliknya, Aisyah memerdekakan Barirah dari
perbudakan dan ketika itu suami Barirah yaitu Mughits masih berstatus
sebagai budak. Jika seorang budak wanita yang memiliki suami itu merdeka
maka dia memiliki hak pilih antara tetap menjadi isteri dari suami yang
masih berstatus sebagai budak ataukah berpisah dari suami yang lama
untuk mencari suami yang baru. Oleh karena itu setelah merdeka, Nabi
memanggil Barirah dan menyampaikan adanya hak ini kepadanya. Ternyata
Barirah memilih untuk berpisah dari suaminya. Selama rentang waktu untuk
memilih inilah, Mughits selalu membuntuti kemana saja Barirah pergi.
Mughits berjalan di belakang Barirah sambil berurai air mata bahkan air
mata pun sampai membasahi jenggotnya karena demikian derasnya air mata
tersebut keluar. Ini semua dia lakukan dalam rangka mengharap iba dan
belas kasihan Barirah sehingga tetap memilih untuk bersama Mughits.
Kondisi ini pun membuat Nabi merasa iba. Sampai-sampai beliau memberi
saran dan masukan kepada Barirah agar kembali saja kepada Mughits,
suaminya. Namun Barirah adalah seorang wanita yang cerdas. Beliau tahu
bahwa saran Nabi itu status hukumnya berbeda dengan perintah Nabi. Oleh
karenanya Barirah bertanya kepada Nabi apakah yang Nabi sampaikan itu
sekedar saran ataukah perintah seorang Nabi kepada salah satu umatnya
yang wajib ditaati apapun kondisinya. Setelah Nabi menjelaskan bahwa
yang Nabi sampaikan hanya sekedar saran maka Barirah menegaskan bahwa
dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk kembali kepada Mughits.
Sabtu, 07 Juli 2012
Related Posts:
Sahabat juga bisa GALAU....!!! /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-paren… Read More
AWAN MENGIKUTI ORANG YANG BERTAUBAT Diriwayatkan bahawa seorang tukang jagal terpesona kepada budak tetangganya. Suatu saat gadis itu mendapatkan tugas menyelesaikan urusan keluarganya di desa lain. Si tukang jagal lalu mengikutinya dari belakang sampai akhi… Read More
Ucapan Terima Kasih Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar. … Read More
ANTARA SABAR DAN MENGELUH Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. "Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secan… Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar